JAUH
Kau
jauh mengapa terasa begitu jauh, padahal kau ada didepanku tersenyum kepadaku
tapi tetap terasa.. jauh,
Hari demi hari
ku lewati. Kehidupan yang biasa-biasa saja, membuat diri ini beranggapan diriku
hanyalah manusia biasa. Hari-hari ku, ku jalani dengan penuh ketentraman dan
kehangatan. Namun ada satu titik yang membuat aku terpukau, terdiam dan
termenung. Satu titik yang begitu special ketika aku memandangnya.
Penglihatanku tak bisa ku hindarkan jika ku melihatnya. Bibirku tak henti-henti
tersenyum malu bak manusia aneh. Raut wajahku menandakan ku sedang bahagia jika
ku melihatnya. Apa yang sedang terjadi pada diriku ini jika ku melihat satu
titik itu? Entah. Setiap melihatnya hati ini seakan ingin mengatakan sesuatu
namun mulut ini tak bisa untuk mengutarakannya. Bungkam. Ah!
Aku sangat kesal dengan diriku
sendiri! Entah apa yang aku rasakan saat itu. Ku merasa aku telah mengagumi
satu titik itu namun? Ku tak berani mengutarakannya. Malu. Iya!. Suatu hari aku
berusaha mendekati satu titik itu. Dekat! Sangat dekat! Aku memberanikan diri
untuk berkata. Akan tetapi mulut ini betapa susahnya untuk mengatakan sesuatu.
Namun berbeda dengan hati. Hati ini sangat mudah untuk mengatakan sesuatu. Aku
gugup!. Seharusnya aku bersikap manis dan lugu jika didepannya. Namun?
Kegugupan ini yang membuatku merasa aku tak bisa menjadi seorang yang istimewah
dihatinya. Sial!
Entah harus berapa lama lagi ku
pendam semua ini. Satu titik yang begitu istimewah untukku, namun ku tak bisa
mengatakan yang sebenarnya. Dekat! Padahal dia begitu dekat denganku. Tetapi,
ah! Ku menyerah. Menyerah? Tak mungkin. Aku sudah berusaha melupakan namun
hasilnya nihil. Ku masih saja memperhatikannya, mengkhawatirkannya dan
mengaguminya. Walau dalam diam. Pfftt..
Sesekali ku memperhatikan satu titik
itu namun entahlah sepertinya titik itu tak mempunyai perhatian yang sama
terhadapku. Atau? Ini hanya perasaanku saja. Ah sudahlah. Entah harus berapa
kata lagi yang harus ku tulis untuknya. Rasa yang ada dalam hati ini tumbuh
hanya untuk dirinya. Namun ku merasa jika satu titik itu berada didepanku, ku
merasa begitu jauh. Jauh! Padahal dia tepat ada di depanku, tersenyum dan
menyapa diriku. Tapi aku merasa dia begitu jauh. Kali ini, setiap ku melihat
satu titik yang ku anggap istimewah itu ku merasa tersadar akan sesuatu. Kalau
bayang diri ini tak pernah ada di kedua matanya..
Komentar
Posting Komentar