Cerpen Petikan Gitar
PETIKAN
GITAR
Suara petikan gitar itu masih teringat hingga sekarang.
Permainan gitar nya yang sangat begitu mahir membuat diri ini ingin selalu
mendengarkan alunan petikan gitar darinya. Kevin, yaa! Dialah sahabat terbaikku
dari kecil. Kami berdua sangat begitu akrab hingga kami sering di sebut
saudaraan. Aku dan Kevin mempunyai banyak perbedaan terutama dalam hal hobby.
Aku yang sangat menyukai dunia bola sehingga aku ingin sekali menjadi pemain
bola yang handal dan hebat. Sedangkan Kevin iya mempunya hobby dalam bermain
music. Ia dapat memainkan berbagai macam alat music seperti, gitar, drum dan
piano. Namun ia labih mahir dalam gitar. Tentu saja ia bercita-cita ingin
menjadi musisi yang terkenal seperti idolanya ‘The Beatless’.
“Pulang sekolah kita
mengerjakan tugas bareng yaa” ajak Kevin kepadaku ketika jam istirahat tiba
“Maaf vin aku tidak
bisa karena, aku sepulang sekolah nanti aku mau tanding futsall dengan kelas
sebelah. Kalau kamu bersedia kamu bisa menunggu ku di lapangan atau kamu mau ikut
gabung? Kan lumayan pemain cadangan menambah hahaha” jawabku
“Yasudah akan ku
kerjakan tugas nya sendiri.” Balasnya dengan nada lesu
Sepulang sekolah. Pada hari ini aku akan bertanding
futsall dengan kelas sebelah. Sungguh bahagianya aku karena aku sangat menyukai
jika soal bertanding seperti ini. Aku pun langsung mengambil sepeda BMX ku dan
menaikinya lalu langsung menuju tempat pertandingan. Akhirnya pertandingan pun
selesai kelasku berhasil mengalahkan kelas sebelah. Setelah selesai
pertandingan aku langsung pulang menuju rumah mengingat waktu yang sudah
menunjukkan pukul 5 sore. Setelah sampai dirumah, aku langsung membersihkan
tubuhku terlebih dahulu lalu setelah itu istirahat sebentar. Pada saat itu
juga, Kevin menelponku. Aku mengangkatnya. Ternyata Kevin ingin memperlihatkan
lagu yang merupakan hasil karya nya sendiri dan menyuruhku untuk ketemuan di
tempat biasa aku dan Kevin nongkrong. Namun aku pada waktu itu sedang sangat
lelah, aku putuskan untuk menolak ajakan Kevin. Kevin langsung menutup teleponnya.
Keesokkan harinya. Nampak Kevin yang sedang duduk sendiri
didepan kelas. Aku pun menghampirinya dan duduk disebelahnya. “Kenapa kau vin?
Bengong sendirian! Awas ntar kesambet”kataku
“Ohya katanya kamu
punya lagu baru? Mana? Coba perlihatkan kepadaku”
Gitar sudah ada sedari
tadi disamping Kevin, dan ia pun mengambil gitarnya untuk siap dimainkannya.
Baru saja memasuki music intro tiba-tiba..
“Hey bagas! Kumpul
anak-anak futsall membahas pertandingan besok” kata temenku yang juga ikut
menjadi anggota futsall. “Maaf vin aku mendengarkan lagu mu lain waktu saja
yaaa bye!” Aku pun meinggalkan Kevin sendiri. Sebenarnya ada perasaan kasihan
dan serba salah dalam hatiku namun apa daya ini sangat penting pertandingan
futsall.
Hari demi hari nampaknya ku lihat seorang Kevin tidak
seperti biasanya. Kevin yang selalu ceria dan selalu ingin meperlihatkan karya
terbaru nya kepadaku kini sudah tidak. Ia tampak terlihat murung ditambah
mukanya yang setiap hari nampak pucat. Ada apa dengan Kevin? Kenapa dia tidak
meceritakan masalahnya kepadaku yang sebagai sahabatnya?. Apa ada perkataan
atau perbuatanku yang salah selama ini kepadanya? Aku tak mengerti.
“Apa ada masalah yang sedang kau hadapi vin? Kalau ada
ceritalah barangkali aku bisa membantumu” kataku. Namun Kevin hanya
menggelengkan kepalanya. Aku semakin bingung. Kevin telah membuatku bingung dan
penasaran. “Mukamu kelihatan pucat vin! Lebih baik kau ke UKS saja.” Saranku.
Namun Kevin tetap menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya. “Lalu apa mau mu
vin?” tanyaku.
“Aku Cuma ingin kamu
mendengarkan lagu terbaru karya ku sendiri satu kali saja Gas!” kata-kata itu
keluar dari mulut Kevin. Deg! Aku sadar, aku akhir-akhir ini sibuk dengan dunia
hobby ku sendiri sehingga aku meninggalkan sahabatku Kevin hanya untuk
pertandingan futsall. Aku merasa bersalah kepada Kevin. “Iya aku akan setia
mendengarkannya coba perlihatkan dan nyanyikan lagu karyamu” kataku. Kevin pun
memulai menyanyi sambil memainkan gitarnya. Lirik lagu nya sangat bermakna,
alunan petikan gitar nya pun sangat begitu indah. Aku menyukainya!.
Keesokkan harinya, aku berniat bermain kerumah Kevin.
Namun ketika aku baru saja datang didepan rumahnya nampak banyak orang-orang
berkumpul ditambah ada bendera kuning didepan. Siapa yang meninggal? Dan setelah
aku masuk ke dalam rumah Kevin ku lihat tubuh Kevin yang sudah di selimuti oleh
kain kafan. Ternyata Kevin selama ini mengidap penyakit leukemia. Aku tak
percaya itu Kevin! Aku tak percaya!
Hingga sekarang alunan petikan gitar Kevin masih
terdengar jelas di telingaku.
Komentar
Posting Komentar