Cerpen "AKU PERGI"
AKU PERGI
“Hahaha ayoo sini Yesica gabung sama kita seru lohh..”
Suara
Keisha sahabatku yang mengajakku untuk ikut bermain arum jeram terdengar jelas
ditelingaku. Sebenarnya aku sedikit takut untuk bermain arum jeram yang sangat
memacu adrenalin itu, tapi akhirnya aku putuskan daripada aku duduk terdiam
sendirian ditepi sungai sambil menunggu ke empat sahabatku lebih baik aku ikut mereka saja. Ya! Ini
pertama kalinya aku bermain arum jeram, sungai yang deras disertai bebatuan
yang sangat amat memacu keberanian seakan-akan selalu membuatku lebih
tertantang sekarang. Tak lama kemudian
setelah melewati beberaa tantangan disungai itu akhirnya selesai juga bermain
arum jeramnya.
“Sumpah tadi itu
bener-bener menantang banget! Kapan-kapan lagi yaaa..?! hehehe” ujar Alika
sambil mengeringkan rambutnya yang basah karena terkena air sungai dengan
handuk.
“Hahaha ciyee
ketagihan! Iya nanti lagi dah.. gimana Yes seru kan? Gak nakutin kan tadi
hahaha” Tanya Lisa kepadaku. Aku hanya tersenyum.
Tak terasa hari sepertinya sudah semakin sore, kita pun
bergegas untuk siap-siap pulang. Ketika diperjalanan pulang Aku dan keempat
sahabatku, Alika, Lisa, Putri dan Keisha tak henti-henti nya bercanda didalam
mobil. Kita berlima saling bertukar tebak-tebakkan, siapa yang tidak bisa
menjawab dia akan dicoret menggunakan bedak putih wajahnya. Sungguh seru hari
itu. sampai-sampai aku tak ingin semua kejadian pada hari itu cepat sekali
berlalunya. Beberapa jam kemudian akhirnya kami pun sampai di Jakarta.
Keesokkan harinya,
ketika di kampus tidak seperti biasanya keempat sahabat berkumpul setiap jam
kosong ditaman kampus. Hari ini tak ada satupun keempat sahabatku yang ada di
tempat dimana biasa kita berkumpul. Akhirnya akupun mencari mereka keliling
kampus, namun aku tak menemukan mereka satupun.
Kemana mereka? Kenapa mereka
seperti menjauh dariku? Apa salahku? Akupun kembali lagi ke taman kampus yang
biasa kami berkumpul dan ku gunakan waktuku untuk istirahat sejenak di taman
itu. Aku menghela nafasku pelan-pelan, kucoba memejamkan kedua mataku sejenak,
ku sandarkan punggungku dikursi taman itu untuk menghilangkan rasa lelahku
sejenak. Namun, beberapa menit kemudian tiba-tiba aku merasa seperti ada yang
memerhatikan diriku sedari tadi. Aku pun terbangun dari istirahatku dan
memandangi suasana sekitar, namun tak ada satupun orang disitu. Aku makin merasa
curiga dan sedikit takut, dan akhirnya aku memutuskan untuk beranjak pergi dari
tempat itu. Tetapi ketika aku melangkahkan kaki ku satu langkah, tiba-tiba
terdengar suara nyanyian happy birthday dan suara itu berasal dari arah
belakang. Aku pun berhenti sejenak, aku langsung berfikir siapa yang
menyanyikan lagu itu? dan suara itu lama-lama semakin mendekat mendekat dan
mendekat. Lalu akupun membalikkan tubuhku kebelakang secara perlahan dan
ternyata..
Kulihat keempat sahabatku disertai ekspresi bahagia sudah
berada tepat didepanku sekarang, sambil membawa kue ulang tahun dan ditambah
angka 19 diatas kue tersebut. Aku pun dengan spontan terkejut akan kedatangan
mereka yang tiba-tiba disertai eskpresi bingung. Iya, aku lupa. Aku lupa kalau
hari ini itu hari ulang tahunku yang ke-19 tahun. Aku sangat bahagia pada saat
itu, aku sendiri saja tidak ingat kalau ternyata hari ini adalah hari
kelahiranku tetapi keempat sahabatku malah ingat dengan hari special ini. Aku
sangat terharu dengan semua itu.
“Ahh terimakasih yaa
aku tidak menyangka kalau kalian ingat dengan hari kelahiranku, aku sendiri
saja tidak ingat hehehe..” ujarku sambil tersenyum malu.
“Iya pastilah kita
ingat! Kita kan sahabat mu Yes..” jawab Keisha
“Yasudah kamu make a
wish dulu gih terus tiup lilin” sahut Putri
Aku pun mengangguk dan
langsung menuruti perintah Putri.
‘Semoga harapanku selama ini tidak
hanya sekedar semoga dan aku ingin semoga aku dapat masuk dan menjadi salah
satu murid pertukaran pelajar ke Amerika
Serikat’
Itu make a wish ku pada
saat meniup lilin kue ulang tahun dari dalam hati ku yang paling dalam.
“Gimana kalau hari ini
aku traktir kalian di kantin?” tawar ku kepada keempat sahabatku
“Mau mauu..!”sahut Lisa
dengan begitu semangat
“Huu kamu mah kalau
udah dengar yang namanya traktir langsung semangat” celetuk Alika
“Hahaha terserah dong
ayolah Yes aku sudah lapar inii” sahut Lisa
“Yasudah ayuk!” kataku
dan langsung jalan menuju kantin diikuti keempat sahabatku yang berjlan
dibelakangku.
Sepulang dari kampus aku pun langsung menaruh tasku
dikamar lalu aku sempatkan untuk mengambil air minum terlebih dahulu dan
istirahat sebentar sambil menonton televisi. Namun tiba-tiba aku merasa ada
yang kurang pada hari kelahiranku ini. Akupun berfikir apa yang kurang? Mmmm..
Ya! Aku ingat! Tara!
Entah mengapa Tara belum memberi ku selamat pada hari ini. Seharusnya dia tak
lupa kalau hari ini adalah hari kelahiranku. Aku pun mencoba mengirim sms
kepadanya.
‘Hei,
apakah kamu ingat hari ini hari apa selain hari Rabu?’
Aku tinggal hp ku di meja
ruang tamu, untuk mandi sore terlebih dahulu berharap ketika aku selesai mandi
nanti Tara membalas sms ku. Tapi tak lama kemudian setelah aku selesai mandi,
tak ada satu sms masuk dari Tara. Aku kecewa. Akhirnya aku coba hubungi dia,
namun ketika aku menelfon dia telfon dariku hanya dire-ject dengannya. Sial!!.
Emosiku pada saat itu mulai memuncak akhirnya aku pergi masuk ke kamarku dengan
langkah yang begitu cepat dipenuhi rasa emosi. Aku mencoba menenangkan diriku
dikamar sambil mendengarkan lagu ‘Adelle-Someon Like You’ lagu yang akhir-akhir
ini sedang ku suka. Ketika aku sedang menenangkan diriku pada saat itu
tiba-tiba ibu memanggilku dari luar sambil mengetok pintu kamarku.
“Yesica itu ada
seseorang yang mau bertemu kamu dibawa nak” ujar ibu dari luar
“Seseorang? Memangnya
siapa?” balasku
“Makanya kamu lihat
dulu, ayok keluar temui dia.”
“Iya aku akan segera
temui dia sebentar lagi”
Aku pun merapikan
penampilanku terlebih dahulu lalu setelah itu aku keluar menemui nya.
Ku lihat dari belakang seorang laki-laki dengan baju kemeja
kota-kotak warna putih dan biru sambil membawa sesuatu serta duduk dengan
tenang di kursi ruang tamu. Aku pun mulai penasaran siapa diaa? Apa mungkin
Tara? Ah mana mungkin dia pasti lagi sibuk dengan pekerjaannya sebagai
photographer lagian dia tidak ingat dengan hari kelahiranku hari ini.
“Hai.. anda siapa yaa?”
ujarku dari belakang
Orang itu pun langsung
berdiri dan membalikkan arah pandangnya kepadaku. Ketika dia membalikan
tubuhnya dan memandang ke arahku aku pun terkejut. Jelas aku terkejut, karena
dia adalah Tara! Aku langsung mendekat kepadanya dan langsung memeluknya. Aku
tak menyangka dia akan datang kerumahku pada hari itu juga. padahal pekerjaan
dia sebagai photographer disalah satu perusahaan photography terkenal di
Jakarta sangatlah membuat dirinya sibuk. Sehingga kami berdua jarang mempunyai
waktu untuk bertemu. Dan tak sengaja
tiba-tiba airmataku keluar dari mataku dan mengalir membasahi pipiku, itu tanda
kebahagiaanku pada hari itu. Lalu aku lepaskan pelukanku dan langsung mengusap
airmataku sebelum Tara melihat airmataku.
“Ciyee kangen aku yaa?
Udah gak usah nangis gitu kali, cengeng kamu hehehe maaf tadi telfonnya aku
re-ject soalnya aku sedang sibuk” ujar Tara sambil memasang senyum manis nya.
“Apaan sih Tara?! Aku
tidak cengeng, tapi aku sedih karena aku bahagia. Aku rasa kamu tida ingat
dengan hari ini. Tapi ternyata kau menyempatkan datang kerumah untuk menemuiku
ditengah kesibukanmu. Terimakasih Tara” ujarku
“Bukan cuman itu saja
loh, aku juga membawakan kamu sesuatu. Coba lihat” katanya sambil menyerahkan
sesuatu kepadaku dan ternyata itu foto-foto aku dan Tara selama ini yang dihias
persis membentuk bentuk hati ‘love’ dengan
dipasang disebuah bingkai warna biru warna kesukaanku. Aku pun menerima hadiah
itu dengan saangat amat senang.
“Ohiya hari minggu
nanti aku niatnya mau mengajak kamu pergi kepuncak nanti disana kita liburan
bareng. Mau?” tawar Tara
“Hmm… aku sih mau tapi
boleh tidak aku mengajak keempat sahabatku? Boleh yaa? Ayolah” sahutku
“Iya jelas boleh dong,
kalau banyak yang ikut pasti tambah ramai.”
Aku pun langsung
menghubungi keempat sahabatku dan merek berempat langsung mau menerima
tawaranku.
Tak terasa hari berjalan dan berlalu begitu cepat,
akhirnya hari Minggu yang aku tunggu-tunggu pun tiba. Hari ini aku dan keempat
sahabatku sekaligus Tara akan pergi kepuncak. Aku berharap semua kegiatan hari
ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Ketika sampai di puncak kami semua
langsung bermain-main di kebun teh milik ayah Tara. Berhubung Tara seorang
photographer jadi kita berlima tak usah susah-susah mencari photographer untuk
mengabadikan moment kita pada hari itu. Kan ada Tara hehehe..
“Yaelah gantian dong
fotoin aku sama Yessica, masa daritadi kalian terus yang foto sama Yessica. Nih
gentian siapa yang jadi photographer hehehe” celetuk Tara sambil memesang muka
cemberut. Aku yang melihatnya hanya bisa tertawa.
“Iyaa.. iyaa sini aku
yang fotoin cepetan gaya sebagus mungkin yaa.” Ujar Alika.
Alika pun memulai mengambil
gambar diriku dan Tara.
Hari ini sangat-sangat
berharga bagi diriku. Dan tak terasa
hari semakin sore dan kami pun bergegas pulang ke Jakarta.
Keesokkan harinya, ketika dikampus kami menceritakan
keseruan kami ketika dipuncak kemarin dengan ditemani minuman jus mbok minah di
kantin.
“nanti sore jalan-jalan
yuk!” ajak Lisa
“Hmm ide bagus aku
setuju” kata Keisha
“Ehh kalian lupa yaa
nanti sore kita ka nada jadwal latihan vocal, ingat sebentar lagi kita kan
tampil di acara istimewah lohh.. ulangtahun perusahaan photographer tempat Tara
kerja” ujarku
“Ohiya lupa!” kata Lisa
sambil menepuk jidatnya
Sore itu kami semua ada jadwal latihan vocal. Kami sangat
bahagia bisa tampil di perusahaan terkenal di Jakarta. Apalagi ini pertama
kalinya kami tampil diluar kampus, soalnya selama ini kami Cuma tampil di acara
pentas seni atau acara apa gitu kalau ada acara gitu di kampus pasti kita ikut
menyumbangkan penampilan kita dengan bakat menyanyi kita. Jadi kita sudah
terbiasa untuk tampil di panggung, tapi kali ini berbeda ini tampil di sebuah
perusahaan terkenal smeoga saja kami bisa memberikan yang terbaik.
Ku lihat Tara yang
sudah stand by didalam studio dimana tempat kita akan latihan vocal. Kenapa ada
tara disitu? Ya! Tara lah yang akan mengiringi vocal kita dengan permainan
piano nya yang begitu indah. Tara tak hanya mahir dalam photography tapi dia
juga mahir dalam seni music terutama alat music piano itu.
“Hei ayo kita langsung
saja latihan..” ujar Tara dan langsung saja memainkan intro lagunya
Kami pun segera
menempatkan diri masing-masing. Lagu yang akan kita bawakan kali ini yaitu ‘My Heart Will Go On’. Ya! Aku sangat
suka lagu itu, tak heran jika aku sangat mengkhayati sekali ketika
menyanyikanya. Hari ini aku dan keempat sahabatku berlatih vocal dengan serius
karena ulang tahun persuhaan tempat dimana Tara kerja sudah tinggal 3 hari
lagi.
Akhirnya hari demi hari Aku lewati dengan baik, dan
setiap sore aku dan keempat sahabatku selalu latihan vocal dan seperti biasa
sepulang dari latihan vocal kita makan malam bersama di sebuah café tempat
dimana kami biasa nongkrong hehehe.. Tak terasa hari H pun tiba, Aku hari itu
sangat senang sekali karena ini pertama kali nya aku tampil di perusahaan
terkenal dan kita tampil sebagai opening. Sungguh it’s very very amazing!
Aku yang sudah siap
dengan kaos warna merah yang bertuliskan huruf abjad nama depanku ‘Y’ dengan
celana jeans panjang warna putih dan high heels yang tingginya 3cm berwarna
cokelat serta model rambut yang aku biarkan terurai dengan sedikit aku kasih
pita diatasnya. Penampilanku hari itu ku rasa sangat sangat perfect! Dan aku
sudah siap untuk berangkat ke perusahaan tempat Tara kerja, aku pergi dengan
menggunakan mobil pemberian ayah pada saat aku ulang tahun kemarin. Sungguh baiknya
ayah.
“Semoga sukses
penampilannya yaa nak!” kata Ibu sambil melambaikan tangan kanannya kepadaku yang sudah masuk kedalam mobil dan akan segera jalan ke tempat tujuan. Aku hanya
menjawab “ Iyaa terimakasih bu, aku yakih aku pasti berikan yang terbaik. Dadahh
ibuu” Aku pun segera jalan menuju tempat tujuan.
Akan tetapi.. baru saja
setengah perjalanan mobilku mogok, entah kenapa tiba-tiba mogok padahal kemarin
baru saja dicek sama pak budi sopir pribadi ayah katanya tidak ada masalah. Ah
sial! Padahal acara itu mulai tepat pukul 10 pagi dan ini sudah jam 10 kurang.
Aku pun bingung ditambah jalanan sepi sekali, tidak ada kendaraan lewat paling
lewatnya 15 menitan duh. Aku pun mulai berfikir, kalau aku menunggu taxi disini
mana mungkin? Apakah aku harus jalan kaki? Tinggal setengah perjalanan lagi
menuju tempat tujuan. Apa aku telfon Tara saja supaya menjemputku disini? Ah
iya Tara! Tapi ketika aku mengambil handphone ku dari dalam tasku, Ah sial! Aku
tadi pagi lupa memasang charger ke hp ku alhasil handphone ku lowbat!. Akan
tetapi akhirnya aku putuskan untuk berjalan kaki, aku berjalan dengan kecepatan
begitu cepat(?) sampai-sampai aku lepas high heels ku agar ku bisa cepat untuk
berjalan. Fiuhh sungguh capek perjalanan hari itu, dan ku lihat jam tangan yang
melingkar ditangan kiriku ternyata sudah menujukan pukul 10:55. Kurang 5 menit
lagi, duhh aku harus cepat! Harus! Aku kan tampil sebagai opening.
Tak lama kemudian akhirnya aku sampai juga diperusahaan
tempat Tara kerja, ternyata aku sudah tinggu oleh keempat sahabatku dan juga
Tara. Aku yang degan percaya dirinya memakai lagi high heels ku dan meminta
maaf atas semua kesalahanku yang membuat mereka menunggu ku dengan begitu lama
disertai rasa khawatir.
“Alhamdulillah kamu
datang juga Yes, aku khawatir tau gak sama kamu. Loh mana mobilmu? Kamu kesini
naik apa?” Tanya Tara kepadaku
“Hmm soal itu susahlah
jelasinnya nanti saja yaa, mending kita fokus dengan penampilan kita. Tuh
dengar Host sudah memanggil kita ayo guys kita naik ke atas panggung!” ujarku
Kami pun menampilkan
penampilan kami, banyak sekali photographer yang memotret mengambil gambar aku
dan keempat sahabatku dan juga Tara. Ditambah lagi ketika penampilan kita
selesai, ada seseorang yang menghampiri kita. Dia berpenampilan rapi, memakai
jas warna hitam dengan dalaman kemeja warna putih, tinggi, putih dan sepertinya
dia seorang produser (sepertinya) hehehe..
“Saya suka dengan
penampilan kalian, dan ternyata saya tertarik dengan kalian. Hmmm saya
berencana untuk mengajak kalian bekerja sama dengan perusahaan saya, saya ingin
kalian rekaman diperusahaan saya lalu habis itu jika hasil rekaman kalian bagus
saya akan jadikan kalian berlima sebagai penyanyi terkenal di industry music Indonesia
sekarang ini. Apakah kalian mau?” jelasnya
“Hmm.. maaf bapak dari
perusahaan apa ya?” tanya Alika
“Saya dari perusahaan
music production sudah banyak artis-artis yang sangat bersakan namanya melalui
perusahaan ini.” Jawabnya
Kami pun berdiskusi
terlebih dahulu dan akhirnya kami putuskan untuk menerima tawaran bapak itu. Tara
sebagai manager kami berlima pun bersalaman dengan bapak itu pertanda kalau
kita menerima tawaran itu. Ya! Sekarang Tara lah yang jadi manager kita, tak
hanya menjadi photographer saja dia juga menjadi manager hihihi itu semua karena kami yakin Tara bisa mengatur semua
jadwal kita dengan baik.
Sepulang dari perform ditempat kerja Tara, aku berusaha
mengistirahatkan kaki ku terlebih dahulu karena saking lelahnya tadi berjalan
begitu jauh. Tapi tiba-tiba ibu menghampiriku sambil mengucapkan selamat
kepadaku dan memberikan ku sebuah amplop putih entah apa itu isinya. Akhirnya
aku buka isi amplop itu dan ternyata harapanku selama ini terkabulkan! Aku
diterima dan aku lulus dalam ujian pertukaran pelajar, aku sangat bersyukur
bisa lulus dalam ujian tes itu karena hanya anak-anak tertentu saja yang dapat
bisa ikut ujian itu. Aku pun langsung lari ke kamar dan meluapkan kebahagiaanku
dikamar hehehe..
Akan tetapi tiba-tiba
aku melihat hari dan tanggal pemberangkatan dikertas itu ternyata
pemberangkatan ke amerika serikat yaitu besok malam, aku harus bagaimana? Tiba-tiba
saja sesuatu melintas dipikiranku, berarti aku harus meninggalkan keempat
sahabatku ini dan juga harus meninggalkan hubungan ku dengan Tara sejenak? Ah apa
Tara yakin akan mau menerima semua itu? Kebahagiaanku berubah seketika menjadi
kebingungan yang tak jelas.
Keesokkan harinya aku memberanika diriku untuk memberitau
semua itu kepda keempat sahabatku.
“Jadi kamu ketrima Yes?
Waahh selamat yaa.” Ucap Putri sambil memelukku, tapi aku langsung melepaskan pelukan putri.
“Iya makasih Put, tapi
apa kalian tahu? Aku berangkat ke amerika nani malam, dan seperti aku akan
meninggalkan kebersamaan kita selama ini. Kita gak akan bisa main bareng lagi,
karena aku kembali ke Jakarta mungkin 3 atau 4 tahun lagi itu setauku.”
“Jadi..?” celetuk Lisa
dan tiba-tiba keempat sahabatku memeluk diriku, aku jadi semakin terharu akan
persahabatan kami yang selama ini kami jalani dengan begitu banyak
kejadian-kejadian seru yang tak pernah kami lupakan.
“Entah harus bagaimana
aku bilang ini ke Tara, apa tara akan menerima kalau aku putuskan dulu
hubunganku ini? Karena disana aku sudah berjanji dengan diriku sendiri aku akan
lebih fokus ke sekolah demi cita-cita ku selama ini sekolah diluar negeri.”
“Hmm memangnya harus
gitu yaa Yes? Kan kasihan Tara” sahut Keisha
“Iyasih tapi mau
bagaimana lagi, nanti juga kita pasti akan bertemu lagi kok.” Kataku
“Ohiya aku harus
menemui Tara dulu yaa, nanti sore kalian mau tidak membantuku memberesi semua
perlengkapanku yang aku butuhkan di amerika nanti. Keempat sahabatku pun
mengangguk dan melepaskan pelukannya membiarkan aku pergi menemui Tara.
Aku pun pergi menemui
Tara di tempat dia kerja kuharap dia tidak marah dengan kun anti.
“Mba bisa ketemu dengan
Tara?” tanya ku kepada receptionist
“Oh maaf mba semua
karyawan sedang ada meeting, jadi adek tunggu dulu di ruang tunggu yaa mungkin
sebentar lagi selesai” ujarnya
Aku pun terpaksa
menunggu Tara diruang tunggu terlebih dahulu, dan tak lama kemudian meeting pun
selesai kulihat Tara keluar dari ruangan meeting dan segera memanggilnya.
“Taraaa..?!”
Tara pun membalikkan
badannya.. “Yessica?” Tara segera berjalan menghampiriku.
“Ada perlu apa kamu
kesini? Tumben kamu kesini kangen yaa sama aku? Hehehe”ujarnya
“Apaan sih gak usah
gombal deh. Aku kesini cuman mau ngasih tau kamu soal.. aku lulus dalam ujian
pertukaran pelajar ke amerik Tar”
“Ohiya? Bagus dong! Selamat
yaaa.. pacarku yang satu ini memang cerdas!”
Aku pun tiba-tiba
menyodorkan undangan surat itu kepada Tara supaya dia yakin kalau aku akan
berangkat nanti malam. Tara pun membukanya.
“Jadi..? kamu akan
berangkat mala mini juga?”
“Iya sepertinya aku
sekolah disana 3 atau 4 tahun.”
“Lalu hubungan kita
bagaimana? Kamu tau kan padahal aku sudah menyiapkan semuanya untuk melamar
kamu!”
“Me me.. melamar?”
tanyaku bingung
“Iya! Aku kerja banting
tulang setiap hari demi mendapatkan gaji yang besar dan itu aku tabung untuk
melamar kamu”
“Mmm.. maaf Tara, aku
sudah berjanji dengan diriku sendiri kalau aku lulus ujian itu aku akan fokus ke
sekolah dan aku ingin hubungan kita putus dulu yaa. Ta.. ta.. tapi tenang nanti
setelah aku balik ke Jakarta lagi aku janji, aku janji! Aku akan menemuimu
dengan cinta yang baru dengan hidup yang baru kita akan menjalin hubungan kita
dengan hubungan yang baru. Lupakan masalalu kita mulai lembaran baru. Aku janji”
Tak ada satu jawaban
pun dari Tara.
“Dengarin aku Tara, aku
pergi bukan berarti aku tak setia tapi aku pergi demi untuk cita-citaku. Maaf
bila mungki kita harus terpisah relakanlah mungkin ini sudah takdirnya. Aku tak
ingin ada benci , aku tak ingin ada caci yang aku ingin kita selalu baik-baik
saja Tara” ujarku
“Semudah itu kamu mengambil
keputusan?! Aku banyak berkorban buat kamu dan juga teman-teman kamu!” balas
Tara dan langsung melempar surat yang ku berikan ke meja tepat didepan mukaku
dan ia langsung pergi meninggalkanku.
Aku pun langsung
mengambil surat undangan itu dan bergegas pulang dengan kesedihan ku ini.
Sore harinya, keempat sahabatku sudah ada dirumahku dan
mereka sudah siap membantuku untuk memberesi semua perlengkapakan yang aku
butuhkan nanti. Ditengah sibuknya sahabat-sahabatku membantuku aku tak sengaja
seketika terdiam ketika melihat sebuah foto hadiah dari Tara ketika aku ulang
tahun kemarin dan foto aku bersama keempat sahabatku ketika dikebun teh
kemarin. Sungguh! Sebenarnya aku tak mau meninggalkan mereka semua, namun mau
bagaiman lagi ini demi cita-citaku selama ini. Aku harus membuat ayah dan ibu
bangga akan prestasiku.
Malam pun tiba, aku
berangkat ke bandara dengan ditemani ayah dan ibu serta keempat sahabatku. Lalu
Tara? Aku tidak melihatnya.
“Sampai jumpa semuaa..
Aku janji aku pergi untuk kembali” kataku dan langsung menuju pintu masuk pesawat.
Kulihat ayah dan ibu
serta keempat sahabatku melambai-lambaikan tangannya sampai aku memasuki pintu
masuk pesawat dan kini saatnya aku memulai hidup baru dengan sendiri di Negara paman
sam itu. Aku janji aku pasti akan kembali. Tunggu Aku
Terinsipirasi dari Lagu : Alika - Aku Pergi ;) created by : @agistinaask (twitter)
Komentar
Posting Komentar