Cerpen "AKU PERGI"

AKU PERGI
            “Hahaha ayoo sini Yesica gabung sama kita seru lohh..”

Suara Keisha sahabatku yang mengajakku untuk ikut bermain arum jeram terdengar jelas ditelingaku. Sebenarnya aku sedikit takut untuk bermain arum jeram yang sangat memacu adrenalin itu, tapi akhirnya aku putuskan daripada aku duduk terdiam sendirian ditepi sungai sambil menunggu ke empat sahabatku  lebih baik aku ikut mereka saja. Ya! Ini pertama kalinya aku bermain arum jeram, sungai yang deras disertai bebatuan yang sangat amat memacu keberanian seakan-akan selalu membuatku lebih tertantang sekarang.  Tak lama kemudian setelah melewati beberaa tantangan disungai itu akhirnya selesai juga bermain arum jeramnya.

“Sumpah tadi itu bener-bener menantang banget! Kapan-kapan lagi yaaa..?! hehehe” ujar Alika sambil mengeringkan rambutnya yang basah karena terkena air sungai dengan handuk.

“Hahaha ciyee ketagihan! Iya nanti lagi dah.. gimana Yes seru kan? Gak nakutin kan tadi hahaha” Tanya Lisa kepadaku. Aku hanya tersenyum.

            Tak terasa hari sepertinya sudah semakin sore, kita pun bergegas untuk siap-siap pulang. Ketika diperjalanan pulang Aku dan keempat sahabatku, Alika, Lisa, Putri dan Keisha tak henti-henti nya bercanda didalam mobil. Kita berlima saling bertukar tebak-tebakkan, siapa yang tidak bisa menjawab dia akan dicoret menggunakan bedak putih wajahnya. Sungguh seru hari itu. sampai-sampai aku tak ingin semua kejadian pada hari itu cepat sekali berlalunya. Beberapa jam kemudian akhirnya kami pun sampai di Jakarta.
Keesokkan harinya, ketika di kampus tidak seperti biasanya keempat sahabat berkumpul setiap jam kosong ditaman kampus. Hari ini tak ada satupun keempat sahabatku yang ada di tempat dimana biasa kita berkumpul. Akhirnya akupun mencari mereka keliling kampus, namun aku tak menemukan mereka satupun. 

Kemana mereka? Kenapa mereka seperti menjauh dariku? Apa salahku? Akupun kembali lagi ke taman kampus yang biasa kami berkumpul dan ku gunakan waktuku untuk istirahat sejenak di taman itu. Aku menghela nafasku pelan-pelan, kucoba memejamkan kedua mataku sejenak, ku sandarkan punggungku dikursi taman itu untuk menghilangkan rasa lelahku sejenak. Namun, beberapa menit kemudian tiba-tiba aku merasa seperti ada yang memerhatikan diriku sedari tadi. Aku pun terbangun dari istirahatku dan memandangi suasana sekitar, namun tak ada satupun orang disitu. Aku makin merasa curiga dan sedikit takut, dan akhirnya aku memutuskan untuk beranjak pergi dari tempat itu. Tetapi ketika aku melangkahkan kaki ku satu langkah, tiba-tiba terdengar suara nyanyian happy birthday dan suara itu berasal dari arah belakang. Aku pun berhenti sejenak, aku langsung berfikir siapa yang menyanyikan lagu itu? dan suara itu lama-lama semakin mendekat mendekat dan mendekat. Lalu akupun membalikkan tubuhku kebelakang secara perlahan dan ternyata..

            Kulihat keempat sahabatku disertai ekspresi bahagia sudah berada tepat didepanku sekarang, sambil membawa kue ulang tahun dan ditambah angka 19 diatas kue tersebut. Aku pun dengan spontan terkejut akan kedatangan mereka yang tiba-tiba disertai eskpresi bingung. Iya, aku lupa. Aku lupa kalau hari ini itu hari ulang tahunku yang ke-19 tahun. Aku sangat bahagia pada saat itu, aku sendiri saja tidak ingat kalau ternyata hari ini adalah hari kelahiranku tetapi keempat sahabatku malah ingat dengan hari special ini. Aku sangat terharu dengan semua itu.

“Ahh terimakasih yaa aku tidak menyangka kalau kalian ingat dengan hari kelahiranku, aku sendiri saja tidak ingat hehehe..” ujarku sambil tersenyum malu.

“Iya pastilah kita ingat! Kita kan sahabat mu Yes..” jawab Keisha

“Yasudah kamu make a wish dulu gih terus tiup lilin” sahut Putri
Aku pun mengangguk dan langsung menuruti perintah Putri.

            ‘Semoga harapanku selama ini tidak hanya sekedar semoga dan aku ingin semoga aku dapat masuk dan menjadi salah satu murid pertukaran pelajar  ke Amerika Serikat’

Itu make a wish ku pada saat meniup lilin kue ulang tahun dari dalam hati ku yang paling dalam.

“Gimana kalau hari ini aku traktir kalian di kantin?” tawar ku kepada keempat sahabatku

“Mau mauu..!”sahut Lisa dengan begitu semangat

“Huu kamu mah kalau udah dengar yang namanya traktir langsung semangat” celetuk Alika

“Hahaha terserah dong ayolah Yes aku sudah lapar inii” sahut Lisa

“Yasudah ayuk!” kataku dan langsung jalan menuju kantin diikuti keempat sahabatku yang berjlan dibelakangku.

            Sepulang dari kampus aku pun langsung menaruh tasku dikamar lalu aku sempatkan untuk mengambil air minum terlebih dahulu dan istirahat sebentar sambil menonton televisi. Namun tiba-tiba aku merasa ada yang kurang pada hari kelahiranku ini. Akupun berfikir apa yang kurang? Mmmm..

Ya! Aku ingat! Tara! Entah mengapa Tara belum memberi ku selamat pada hari ini. Seharusnya dia tak lupa kalau hari ini adalah hari kelahiranku. Aku pun mencoba mengirim sms kepadanya.

‘Hei, apakah kamu ingat hari ini hari apa selain hari Rabu?’

Aku tinggal hp ku di meja ruang tamu, untuk mandi sore terlebih dahulu berharap ketika aku selesai mandi nanti Tara membalas sms ku. Tapi tak lama kemudian setelah aku selesai mandi, tak ada satu sms masuk dari Tara. Aku kecewa. Akhirnya aku coba hubungi dia, namun ketika aku menelfon dia telfon dariku hanya dire-ject dengannya. Sial!!. Emosiku pada saat itu mulai memuncak akhirnya aku pergi masuk ke kamarku dengan langkah yang begitu cepat dipenuhi rasa emosi. Aku mencoba menenangkan diriku dikamar sambil mendengarkan lagu ‘Adelle-Someon Like You’ lagu yang akhir-akhir ini sedang ku suka. Ketika aku sedang menenangkan diriku pada saat itu tiba-tiba ibu memanggilku dari luar sambil mengetok pintu kamarku.

“Yesica itu ada seseorang yang mau bertemu kamu dibawa nak” ujar ibu dari luar

“Seseorang? Memangnya siapa?” balasku

“Makanya kamu lihat dulu, ayok keluar temui dia.”

“Iya aku akan segera temui dia sebentar lagi”

Aku pun merapikan penampilanku terlebih dahulu lalu setelah itu aku keluar menemui nya.

            Ku lihat dari belakang  seorang laki-laki dengan baju kemeja kota-kotak warna putih dan biru sambil membawa sesuatu serta duduk dengan tenang di kursi ruang tamu. Aku pun mulai penasaran siapa diaa? Apa mungkin Tara? Ah mana mungkin dia pasti lagi sibuk dengan pekerjaannya sebagai photographer lagian dia tidak ingat dengan hari kelahiranku hari ini.

“Hai.. anda siapa yaa?” ujarku dari belakang

Orang itu pun langsung berdiri dan membalikkan arah pandangnya kepadaku. Ketika dia membalikan tubuhnya dan memandang ke arahku aku pun terkejut. Jelas aku terkejut, karena dia adalah Tara! Aku langsung mendekat kepadanya dan langsung memeluknya. Aku tak menyangka dia akan datang kerumahku pada hari itu juga. padahal pekerjaan dia sebagai photographer disalah satu perusahaan photography terkenal di Jakarta sangatlah membuat dirinya sibuk. Sehingga kami berdua jarang mempunyai waktu  untuk bertemu. Dan tak sengaja tiba-tiba airmataku keluar dari mataku dan mengalir membasahi pipiku, itu tanda kebahagiaanku pada hari itu. Lalu aku lepaskan pelukanku dan langsung mengusap airmataku sebelum Tara melihat airmataku.

“Ciyee kangen aku yaa? Udah gak usah nangis gitu kali, cengeng kamu hehehe maaf tadi telfonnya aku re-ject soalnya aku sedang sibuk” ujar Tara sambil memasang senyum manis nya.

“Apaan sih Tara?! Aku tidak cengeng, tapi aku sedih karena aku bahagia. Aku rasa kamu tida ingat dengan hari ini. Tapi ternyata kau menyempatkan datang kerumah untuk menemuiku ditengah kesibukanmu. Terimakasih Tara” ujarku

“Bukan cuman itu saja loh, aku juga membawakan kamu sesuatu. Coba lihat” katanya sambil menyerahkan sesuatu kepadaku dan ternyata itu foto-foto aku dan Tara selama ini yang dihias persis membentuk bentuk hati ‘love’ dengan dipasang disebuah bingkai warna biru warna kesukaanku. Aku pun menerima hadiah itu dengan saangat amat senang.

“Ohiya hari minggu nanti aku niatnya mau mengajak kamu pergi kepuncak nanti disana kita liburan bareng. Mau?” tawar Tara

“Hmm… aku sih mau tapi boleh tidak aku mengajak keempat sahabatku? Boleh yaa? Ayolah” sahutku

“Iya jelas boleh dong, kalau banyak yang ikut pasti tambah ramai.”
Aku pun langsung menghubungi keempat sahabatku dan merek berempat langsung mau menerima tawaranku.

            Tak terasa hari berjalan dan berlalu begitu cepat, akhirnya hari Minggu yang aku tunggu-tunggu pun tiba. Hari ini aku dan keempat sahabatku sekaligus Tara akan pergi kepuncak. Aku berharap semua kegiatan hari ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Ketika sampai di puncak kami semua langsung bermain-main di kebun teh milik ayah Tara. Berhubung Tara seorang photographer jadi kita berlima tak usah susah-susah mencari photographer untuk mengabadikan moment kita pada hari itu. Kan ada Tara hehehe..

“Yaelah gantian dong fotoin aku sama Yessica, masa daritadi kalian terus yang foto sama Yessica. Nih gentian siapa yang jadi photographer hehehe” celetuk Tara sambil memesang muka cemberut. Aku yang melihatnya hanya bisa tertawa.

“Iyaa.. iyaa sini aku yang fotoin cepetan gaya sebagus mungkin yaa.” Ujar Alika.
Alika pun memulai mengambil gambar diriku dan Tara.

Hari ini sangat-sangat berharga bagi diriku.  Dan tak terasa hari semakin sore dan kami pun bergegas pulang ke Jakarta.

            Keesokkan harinya, ketika dikampus kami menceritakan keseruan kami ketika dipuncak kemarin dengan ditemani minuman jus mbok minah di kantin.

“nanti sore jalan-jalan yuk!” ajak Lisa

“Hmm ide bagus aku setuju” kata Keisha

“Ehh kalian lupa yaa nanti sore kita ka nada jadwal latihan vocal, ingat sebentar lagi kita kan tampil di acara istimewah lohh.. ulangtahun perusahaan photographer tempat Tara kerja” ujarku

“Ohiya lupa!” kata Lisa sambil menepuk jidatnya

            Sore itu kami semua ada jadwal latihan vocal. Kami sangat bahagia bisa tampil di perusahaan terkenal di Jakarta. Apalagi ini pertama kalinya kami tampil diluar kampus, soalnya selama ini kami Cuma tampil di acara pentas seni atau acara apa gitu kalau ada acara gitu di kampus pasti kita ikut menyumbangkan penampilan kita dengan bakat menyanyi kita. Jadi kita sudah terbiasa untuk tampil di panggung, tapi kali ini berbeda ini tampil di sebuah perusahaan terkenal smeoga saja kami bisa memberikan yang terbaik.

Ku lihat Tara yang sudah stand by didalam studio dimana tempat kita akan latihan vocal. Kenapa ada tara disitu? Ya! Tara lah yang akan mengiringi vocal kita dengan permainan piano nya yang begitu indah. Tara tak hanya mahir dalam photography tapi dia juga mahir dalam seni music terutama alat music piano itu.

“Hei ayo kita langsung saja latihan..” ujar Tara dan langsung saja memainkan intro lagunya
Kami pun segera menempatkan diri masing-masing. Lagu yang akan kita bawakan kali ini yaitu ‘My Heart Will Go On’. Ya! Aku sangat suka lagu itu, tak heran jika aku sangat mengkhayati sekali ketika menyanyikanya. Hari ini aku dan keempat sahabatku berlatih vocal dengan serius karena ulang tahun persuhaan tempat dimana Tara kerja sudah tinggal 3 hari lagi.

            Akhirnya hari demi hari Aku lewati dengan baik, dan setiap sore aku dan keempat sahabatku selalu latihan vocal dan seperti biasa sepulang dari latihan vocal kita makan malam bersama di sebuah café tempat dimana kami biasa nongkrong hehehe.. Tak terasa hari H pun tiba, Aku hari itu sangat senang sekali karena ini pertama kali nya aku tampil di perusahaan terkenal dan kita tampil sebagai opening. Sungguh it’s very very amazing!

Aku yang sudah siap dengan kaos warna merah yang bertuliskan huruf abjad nama depanku ‘Y’ dengan celana jeans panjang warna putih dan high heels yang tingginya 3cm berwarna cokelat serta model rambut yang aku biarkan terurai dengan sedikit aku kasih pita diatasnya. Penampilanku hari itu ku rasa sangat sangat perfect! Dan aku sudah siap untuk berangkat ke perusahaan tempat Tara kerja, aku pergi dengan menggunakan mobil pemberian ayah pada saat aku ulang tahun kemarin. Sungguh baiknya ayah.

“Semoga sukses penampilannya yaa nak!” kata Ibu sambil melambaikan tangan kanannya kepadaku yang sudah masuk kedalam mobil dan akan segera jalan ke tempat tujuan. Aku hanya menjawab “ Iyaa terimakasih bu, aku yakih aku pasti berikan yang terbaik. Dadahh ibuu” Aku pun segera jalan menuju tempat tujuan.

Akan tetapi.. baru saja setengah perjalanan mobilku mogok, entah kenapa tiba-tiba mogok padahal kemarin baru saja dicek sama pak budi sopir pribadi ayah katanya tidak ada masalah. Ah sial! Padahal acara itu mulai tepat pukul 10 pagi dan ini sudah jam 10 kurang. Aku pun bingung ditambah jalanan sepi sekali, tidak ada kendaraan lewat paling lewatnya 15 menitan duh. Aku pun mulai berfikir, kalau aku menunggu taxi disini mana mungkin? Apakah aku harus jalan kaki? Tinggal setengah perjalanan lagi menuju tempat tujuan. Apa aku telfon Tara saja supaya menjemputku disini? Ah iya Tara! Tapi ketika aku mengambil handphone ku dari dalam tasku, Ah sial! Aku tadi pagi lupa memasang charger ke hp ku alhasil handphone ku lowbat!. Akan tetapi akhirnya aku putuskan untuk berjalan kaki, aku berjalan dengan kecepatan begitu cepat(?) sampai-sampai aku lepas high heels ku agar ku bisa cepat untuk berjalan. Fiuhh sungguh capek perjalanan hari itu, dan ku lihat jam tangan yang melingkar ditangan kiriku ternyata sudah menujukan pukul 10:55. Kurang 5 menit lagi, duhh aku harus cepat! Harus! Aku kan tampil sebagai opening.

            Tak lama kemudian akhirnya aku sampai juga diperusahaan tempat Tara kerja, ternyata aku sudah tinggu oleh keempat sahabatku dan juga Tara. Aku yang degan percaya dirinya memakai lagi high heels ku dan meminta maaf atas semua kesalahanku yang membuat mereka menunggu ku dengan begitu lama disertai rasa khawatir.

“Alhamdulillah kamu datang juga Yes, aku khawatir tau gak sama kamu. Loh mana mobilmu? Kamu kesini naik apa?” Tanya Tara kepadaku

“Hmm soal itu susahlah jelasinnya nanti saja yaa, mending kita fokus dengan penampilan kita. Tuh dengar Host sudah memanggil kita ayo guys kita naik ke atas panggung!” ujarku

Kami pun menampilkan penampilan kami, banyak sekali photographer yang memotret mengambil gambar aku dan keempat sahabatku dan juga Tara. Ditambah lagi ketika penampilan kita selesai, ada seseorang yang menghampiri kita. Dia berpenampilan rapi, memakai jas warna hitam dengan dalaman kemeja warna putih, tinggi, putih dan sepertinya dia seorang produser (sepertinya) hehehe..

“Saya suka dengan penampilan kalian, dan ternyata saya tertarik dengan kalian. Hmmm saya berencana untuk mengajak kalian bekerja sama dengan perusahaan saya, saya ingin kalian rekaman diperusahaan saya lalu habis itu jika hasil rekaman kalian bagus saya akan jadikan kalian berlima sebagai penyanyi terkenal di industry music Indonesia sekarang ini. Apakah kalian mau?” jelasnya

“Hmm.. maaf bapak dari perusahaan apa ya?” tanya Alika

“Saya dari perusahaan music production sudah banyak artis-artis yang sangat bersakan namanya melalui perusahaan ini.” Jawabnya

Kami pun berdiskusi terlebih dahulu dan akhirnya kami putuskan untuk menerima tawaran bapak itu. Tara sebagai manager kami berlima pun bersalaman dengan bapak itu pertanda kalau kita menerima tawaran itu. Ya! Sekarang Tara lah yang jadi manager kita, tak hanya menjadi photographer saja dia juga menjadi manager hihihi itu semua  karena kami yakin Tara bisa mengatur semua jadwal kita dengan baik.

            Sepulang dari perform ditempat kerja Tara, aku berusaha mengistirahatkan kaki ku terlebih dahulu karena saking lelahnya tadi berjalan begitu jauh. Tapi tiba-tiba ibu menghampiriku sambil mengucapkan selamat kepadaku dan memberikan ku sebuah amplop putih entah apa itu isinya. Akhirnya aku buka isi amplop itu dan ternyata harapanku selama ini terkabulkan! Aku diterima dan aku lulus dalam ujian pertukaran pelajar, aku sangat bersyukur bisa lulus dalam ujian tes itu karena hanya anak-anak tertentu saja yang dapat bisa ikut ujian itu. Aku pun langsung lari ke kamar dan meluapkan kebahagiaanku dikamar hehehe..

Akan tetapi tiba-tiba aku melihat hari dan tanggal pemberangkatan dikertas itu ternyata pemberangkatan ke amerika serikat yaitu besok malam, aku harus bagaimana? Tiba-tiba saja sesuatu melintas dipikiranku, berarti aku harus meninggalkan keempat sahabatku ini dan juga harus meninggalkan hubungan ku dengan Tara sejenak? Ah apa Tara yakin akan mau menerima semua itu? Kebahagiaanku berubah seketika menjadi kebingungan yang tak jelas.

            Keesokkan harinya aku memberanika diriku untuk memberitau semua itu kepda keempat sahabatku.

“Jadi kamu ketrima Yes? Waahh selamat yaa.” Ucap Putri sambil memelukku, tapi aku langsung melepaskan pelukan putri.

“Iya makasih Put, tapi apa kalian tahu? Aku berangkat ke amerika nani malam, dan seperti aku akan meninggalkan kebersamaan kita selama ini. Kita gak akan bisa main bareng lagi, karena aku kembali ke Jakarta mungkin 3 atau 4 tahun lagi itu setauku.”

“Jadi..?” celetuk Lisa dan tiba-tiba keempat sahabatku memeluk diriku, aku jadi semakin terharu akan persahabatan kami yang selama ini kami jalani dengan begitu banyak kejadian-kejadian seru yang tak pernah kami lupakan.

“Entah harus bagaimana aku bilang ini ke Tara, apa tara akan menerima kalau aku putuskan dulu hubunganku ini? Karena disana aku sudah berjanji dengan diriku sendiri aku akan lebih fokus ke sekolah demi cita-cita ku selama ini sekolah diluar negeri.”

“Hmm memangnya harus gitu yaa Yes? Kan kasihan Tara” sahut Keisha

“Iyasih tapi mau bagaimana lagi, nanti juga kita pasti akan bertemu lagi kok.” Kataku

“Ohiya aku harus menemui Tara dulu yaa, nanti sore kalian mau tidak membantuku memberesi semua perlengkapanku yang aku butuhkan di amerika nanti. Keempat sahabatku pun mengangguk dan melepaskan pelukannya membiarkan aku pergi menemui Tara.

Aku pun pergi menemui Tara di tempat dia kerja kuharap dia tidak marah dengan kun anti.

“Mba bisa ketemu dengan Tara?” tanya ku kepada receptionist

“Oh maaf mba semua karyawan sedang ada meeting, jadi adek tunggu dulu di ruang tunggu yaa mungkin sebentar lagi selesai” ujarnya

Aku pun terpaksa menunggu Tara diruang tunggu terlebih dahulu, dan tak lama kemudian meeting pun selesai kulihat Tara keluar dari ruangan meeting dan segera memanggilnya.

“Taraaa..?!”

Tara pun membalikkan badannya.. “Yessica?” Tara segera berjalan menghampiriku.

“Ada perlu apa kamu kesini? Tumben kamu kesini kangen yaa sama aku? Hehehe”ujarnya

“Apaan sih gak usah gombal deh. Aku kesini cuman mau ngasih tau kamu soal.. aku lulus dalam ujian pertukaran pelajar ke amerik Tar”

“Ohiya? Bagus dong! Selamat yaaa.. pacarku yang satu ini memang cerdas!”
Aku pun tiba-tiba menyodorkan undangan surat itu kepada Tara supaya dia yakin kalau aku akan berangkat nanti malam. Tara pun membukanya.

“Jadi..? kamu akan berangkat mala mini juga?”

“Iya sepertinya aku sekolah disana 3 atau 4 tahun.”

“Lalu hubungan kita bagaimana? Kamu tau kan padahal aku sudah menyiapkan semuanya untuk melamar kamu!”

“Me me.. melamar?” tanyaku bingung

“Iya! Aku kerja banting tulang setiap hari demi mendapatkan gaji yang besar dan itu aku tabung untuk melamar kamu”

“Mmm.. maaf Tara, aku sudah berjanji dengan diriku sendiri kalau aku lulus ujian itu aku akan fokus ke sekolah dan aku ingin hubungan kita putus dulu yaa. Ta.. ta.. tapi tenang nanti setelah aku balik ke Jakarta lagi aku janji, aku janji! Aku akan menemuimu dengan cinta yang baru dengan hidup yang baru kita akan menjalin hubungan kita dengan hubungan yang baru. Lupakan masalalu kita mulai lembaran baru. Aku janji”

Tak ada satu jawaban pun dari Tara.

“Dengarin aku Tara, aku pergi bukan berarti aku tak setia tapi aku pergi demi untuk cita-citaku. Maaf bila mungki kita harus terpisah relakanlah mungkin ini sudah takdirnya. Aku tak ingin ada benci , aku tak ingin ada caci yang aku ingin kita selalu baik-baik saja Tara” ujarku

“Semudah itu kamu mengambil keputusan?! Aku banyak berkorban buat kamu dan juga teman-teman kamu!” balas Tara dan langsung melempar surat yang ku berikan ke meja tepat didepan mukaku dan ia langsung pergi meninggalkanku.

Aku pun langsung mengambil surat undangan itu dan bergegas pulang dengan kesedihan ku ini.

            Sore harinya, keempat sahabatku sudah ada dirumahku dan mereka sudah siap membantuku untuk memberesi semua perlengkapakan yang aku butuhkan nanti. Ditengah sibuknya sahabat-sahabatku membantuku aku tak sengaja seketika terdiam ketika melihat sebuah foto hadiah dari Tara ketika aku ulang tahun kemarin dan foto aku bersama keempat sahabatku ketika dikebun teh kemarin. Sungguh! Sebenarnya aku tak mau meninggalkan mereka semua, namun mau bagaiman lagi ini demi cita-citaku selama ini. Aku harus membuat ayah dan ibu bangga akan prestasiku.

Malam pun tiba, aku berangkat ke bandara dengan ditemani ayah dan ibu serta keempat sahabatku. Lalu Tara? Aku tidak melihatnya.

“Sampai jumpa semuaa.. Aku janji aku pergi untuk kembali” kataku dan langsung menuju pintu masuk pesawat.


Kulihat ayah dan ibu serta keempat sahabatku melambai-lambaikan tangannya sampai aku memasuki pintu masuk pesawat dan kini saatnya aku memulai hidup baru dengan sendiri di Negara paman sam itu. Aku janji aku pasti akan kembali. Tunggu Aku

Terinsipirasi dari Lagu : Alika - Aku Pergi ;) created by : @agistinaask (twitter)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN "BUDAYA BANGSA BUDAYA KITA"

CERPEN "PENGGANTI DIRINYA"

Cerpen Petikan Gitar